27 Oktober 2014

Hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan Tuhan

Oleh.
Cmst

Kita melihat benda padat seolah2
menghalangi pandangan kita
terhadap objek lain di belakang
benda tersebut, sebenarnya segala
benda tidak ada yang betul2 padat.
Hal ini bisa di buktikan dengan
sinar X ray yang bisa menembus
rongga2 kosong diantara tumpukan
atom2 yang saling melekat
membentuk unsur, dan unsur2
saling melekat menjadi massa.

Atom adalah bagian yang terkecil
dan tidak bisa di belah lagi, dan
mustahil untuk dapat di lihat
walaupun dengan mikroskop paling
canggih sekalipun, namun di dalam
atom itu terdapat susunan elektron
dan neutron yang walaupun
membentuk atom yang sangat kuat
namun ukuran mikro elektron itu
dngan inti atom dan elektron
lainnya tidak lah berdempetan atau
melekat langsung, jarak antara
mereka bagaikan jarak matahari dan
bumi jika diperbesar skalanya.
Bayangkan jika elektron dan inti
atom dalam atom2 di tubuh saya
melekat dempet, mungkin anda tak
akan dapat melihat saya, karena
tubuh saya akan lebih kecil dari
debu. Bahkan dalam sebutir pasir,
terdapat jutaan Atom.
Ketika tangan kita bergerak menyapu
udara, maka atom2 yang menjadi
dasar bentuk udara tadi bergerak,
karena atom2 dalam tubuh kita
lebih padat melekat, tetapi ketika
jari kita menekan tembok, atau
lantai maka atom2 pada tembok tadi
menahan gerakan tangan kita karena
atom yang menjadi susunan tembok
lebih kuat melekat.
Di dalam inti atom itulah terdapat
sumber energi yang menjaga inti
atom dan proton serta elektron yang
beredar pada orbitnya tetap
selamanya pada kondisi normal,
gaya itu di sebut gaya inti kuat atau
strong nuklir force.
Hukum Kekekalan Energi
menyimpulkan bahwa energi tidak
dapat di ciptakan dan energi tidak
dapat di musnahkan, wah berarti
Energi itu betul2 kekal dong.
Padahal kita sebagai mukmin harus
yakin bahwa yang maha kekal adalah
Allah.

Rumus hukum kekekalan energi
adalah :
E = MC^2
E = Energi
M = Massa
C = kecepatan cahaya

Jika anda mengambil air dari sebuah
gayung dan memindahkannya ke
dalam sebuah ember yang telah
berisi setengah air di dalamnya,
maka air di dalam gayung akan
kosong, dan air dalam ember akan
naik sebesar volume air gayung
tersebut, tapi bila anda
memindahkan air dari gayung ke
dalam lautan maka kenaikan
permukaan laut tidak akan terasa.
Jika anda membakar kayu di sebuah
ruangan terbuka, maka sesaat anda
akan merasakan terang dan panas di
sekitar kayu, dan jika kayu habis
terbakar maka suhu ruangan akan
kembali seperti semula. tetapi bila
anda membakar kayu tersebut dalam
sebuah ruangan yang tertutup dan
kedap terhadap transformasi energi,
maka suhu ruangan tersebut akan
tetap panas sama seperti keadaan
terakhir habisnya terbakar kayu, dan
juga cahaya terang tersebut akan
terus memantul seperti pantulan
cahaya dalam cermin. Artinya tidak
ada energi yang hilang dari
perubahan2 peristiwa tersebut.
Perubahan2 zat yang biasa terjadi
dibumi biasanya hanya reaksi fisik
atau reaksi kimia biasa, yang tidak
mengubah komposisi atom itu
sendiri. Peristiwa yang mampu
membuat perubahan komposisi isi
atom tadi adalah peristiwa nuklir,
contohnya yang terjadi pada
permukaan matahari. Yang
membawa cahaya matahari ke
permukaan bumi, sehingga mahluk
hidup termasuk kita manusia, bisa
memperoleh energi walau secara
tidak langsung.
Cahaya adalah energi yang
berbentuk gelombang
elektromagnetik, cahaya bintang
yang tampak kita lihat pada malam
hari telah menempuh waktu ratusan
ribu tahun, bahkan mungkin jutaan
tahun cahaya. Saat cahaya tersebut
meninggalkan permukaan bintang
sebelum sampai kepada kita untuk
dapat kita lihat, mungkin waktu itu
di permukaan bumi belum ada
kehidupan, atau bahkan bumi belum
ada. Itulah contohnya kekekalan
energi.
Penemuan enstein tentang kekuatan
yang ada dalam inti atom tersebut
mengilhami pembuatan bom atom
dan bom nuklir yang penah
memusnahkan kota hiroshima dan
nagasaki.
ketika terjadi ledakan nuklir, yang
terjadi adalah musnahnya atau
berubahnya struktur inti atom yang
dalam perubahan itu melepaskan
energi yang sangat besar. Dengan
bahan uranium unsur yang paling
banyak berat atomnya, terjadi efek
berantai seperti gudang peluru atau
gudang bom yang meledak, memicu
reaksi atom2 lain sehingga timbul
pelepasan energi yang sangat besar.
Berbeda dengan reaksi dalam reaktor
nuklir yang dikendalikan sedikit
demi sedikit sehingga aman dan
energi tsb dapat di manfaatkan oleh
manusia.
e= mc2
Musnahnya m (massa) atau
perubahan komposisi m tadilah yang
melepaskan energi yang sangat
besar karena pengalinya adalah
kecepatan cahaya kuadrat.
Jika seluruh massa di alam ini
musnah tanpa terkonversi menjadi
massa lain, maka hasilnya adalah
kembali menjadi energi awal atau
kekuatan yang merupakan sumber
dari terjadinya alam semesta ini,
itulah arti dari “La hawla wala
quwwata illa billahil aliyyul azim”,
tiada daya dan tiada kekuatan
kecuali dengan melalui Allah yang
maha tinggi lagi maha besar.

Pernah terjadi kisah dahulu ketika
nabi musa meminta ingin melihat
Allah, maka Allah menolak
permintaan Musa dan
memperlihatkan zat Nya kepada
sebuah gunung, maka gunung itu
pun hancur lebur dan Musa pun
pingsan. Yang sebenarnya terjadi
adalah efek seperti ledakan nuklir
yang memusnahkan gunung tadi
kembali lebur menjadi asalnya yaitu
Allah sang maha pencipta. Manusia
maupun seluruh mahluk saat ini
tidak bisa melihat Allah karena
memang begitulah hukum dan
ketentuan Allah saat ini.
Hadis riwayat Abu Musa ra., ia
berkata:
Ketika Rasulullah saw. berada di
tengah-tengah kami, memberikan
lima kalimat. Beliau bersabda:
Sesungguhnya Allah Taala tidak
pernah tidur dan mustahil Dia tidur,
Dia kuasa menurunkan timbangan
(amal) dan menaikkannya kepada-
Nya, dinaikkan (dilaporkan) amal
malam sebelum amal siang, dan
amal siang sebelum amal malam,
tirai-Nya adalah nur (menurut
riwayat Abu Bakar adalah nar=api)
yang andai kata Dia menyingkapnya,
tentu keagungan Zat-Nya akan
membakar makhluk yang dipandang-
Nya (maksudnya seluruh makhluk
akan terbakar, sebab pandangan
Allah meliputi semua makhluk).
(Shahih Muslim No.263)

Kekekalan energi….. Kekekalan
Tuhan……. Manakah yang lebih
kekal?.
Adanya alam semesta ini menurut
perhitungan para ahli berada di
kisaran 12 sd 18 milyar tahun.
Bagaimana umur alam ini jika di
bandingkan dengan adanya Tuhan?
Allah maha kekal dan baka.

Bukankan dalam hukum matematika
sesuatu yang berbilang jika di bagi
dengan bilangan tak berhingga maka
hasilnya adalah nol?. Apalah artinya
umur adanya alam semesta ini
selama 18 milyar tahun, di
bandingkan dengan angka trilyunan
tahun dikali atau di pangkatkan
trilyunan tahun lagi saat alam ini
belum ada. Atau bertrilyun2 tahun
lagi di masa depan setelah kiamat
jika Allah berkehendak tiada
membangkitkan atau menciptakan
alam atau mahluk lagi. Masihkah kita
berani mengatakan kita ini ada?
Tidaklah keliru Al hallaj ketika ia di
pancung hanya karena mengatakan
anal Haq. Juga hamzah fansuri dan
Syekh Siti Jenar yang membawa
paham wahdatul wujud. Mereka
secara hakikat benar jika
membicarakan tubuh dan diri
mereka secara mikro, yang secara
hakikat mereka anggap tidak pernah
ada, yang ada hanyalah Allah
semata, sehingga kadang2 tercetus
kalimat dr mereka Subhani, atau
maha suci aku. Mereka hanyalah
mabuk dan takjub oleh pengetahuan
mereka sendiri, namun saat itu tidak
ada teori pendukung yang dapat di
buktikan secara ilmiah untuk
membuktikan mereka tidak keliru
QS.24 AnNur ayat 35
Allah cahaya langit dan bumi,
perumpamaan cahayaNya seperti
lubang yang tak tembus, didalamnya
ada pelita, pelita itu dalam kaca,
kaca itu seakan2 bintang seperti
mutiara yang dinyalakan dengan
minyak dari pohon zaitun yang
minyaknya hampir menerangi walau
tidak di sentuh api, cahaya di atas
cahaya, Allah membimbing kepada
cahayaNya siapa yang ia kehendaki,
dan Allah membuat perumpamaan2
bagi manusia, dan ALLAH
mengetahui segala sesuatu.

Sumber.
Ilmu fisika
Ilmu kimia
Ilmu hadist
Nalar yang sehatu