29 September 2014

Hancur sehancur - hancurnya (kisah nyataku)

Cmst
____

Tidak ada yg lebih menyakitkan
dari kehilangan kamu sayang

Ada sesosok nyeri di hatiku ketika
aku melihat dua sayap tumbuh di
punggungmu

Sepagi ini kau tinggalkan aku
tanpa tau aku harus bagaimana
menghadapi hidup yg meranggas
laraku

Selamat jalan sayang
bahasaku sudah habis untuk
meminta kepada tuhan buat
bangunkan kamu

““ SELAMAT JALAN ISTRIKU..AKU
UCAPKAN SEMUA INI MESKI AKU
BELUM BISA
MENERIMANYA..

..SALAMKU SAMA
PERI MUNGIL KITA YG
MENYERTAIMU..

AKU BEGITU
INGIN MENYENTUH JARI KECIL
MERAH JAMBUNYA“ meski baru 4
bulan kemarin kalian hadir memberi
binar bahagia yang kemudian
berubah menjadi lara yg
mengerikan saat kau putuskan
untuk pergi bersama buah cinta kita
di rahimu

ISTIRAHATLAH ISTRIKU

Peti mati kekasihku

By. Cmst

__
Aku terdiam
menatap tajam ke dasar peti
keparat
peti terkutuk
peti matinya

Kutemukan
selembar kekasihku yang
terakhir

Lalu kubawa ia ke kursi pijakan
pengantar kematian

Terduduk dan membacanya
dengan kepedihan
memuncak

Menatapnya dengan sorot mata
setajam takdir

“Inikah dirimu
sayang ???

Sesial inikah
tubuh terakhir
yang kau persembahkan
untukku???“ jawab sayang !!

“Sebegini rumitkah kau,
kekasihku ???

Nb;
Ini adalah Catatan kisah nyata dari ahir cerita kami
Selamat jalan istriku MULIYATI
Aku minta “ISTIRAHATLAH DENGAN TENANG DI SISINYA“

YA..aku pastikan sayang...aku sudah iklas melepasmu.

25 September 2014

Kematianmu

By.Cmst
Wahai kau yang mati jumat yang lalu

Apakah kau rasa
Isyarat angin
menyapa
rindu
Mengucap salam
diseulas
senyum
Dari seuntai jemari yg
menghela resah
Dibalik rangkai syair
yg
tiada utuh ??

Apakah kau dengar
Jeritan burung malam
yg
menghentak jantung

Merambah dari balik
bukit, lewati gelap
malam

Dari pucuk pucuk
ranting
jati yg menunduk
risau

Mengelam dalam
buliran
tetes embun jatuh

Membeban rasa,
penuh
darah kelukaan

Telah jauh rentang
jarak
memisahkan kita

Hingga senyum pun
berubah makna
menjadi
angkuh

Hingga rindupun
menjelma rupa dalam
wujud kebencian

Dan rembulanpun tak
lagi
menyajikan ulasan
binarnya

Lalu kisah pun
terberai
dalam genggam sang
keakuan

Wahai engkau kekasih lukaku

Apakah kau mengerti
Nyanyian rindu yg
mengalun dari balik
awan ??

Yang merangkumkan
segala rasa sampai ke
kaki langit

Melukiskan wajah hati
nan gelisah, tanpa
warna

Ketika cinta tak lagi
menyangga ujung
ujung
benak

Duh ruh sana

Apakah kau simak
deru
syair malam ku??

Yang bergolak
meronta,
disetiap bait bait ruh
aksara ku

Yang tergores
diantara
pelukan dingin
keheningan malam

Hanya melukiskan
kerinduan

Hanya menyibakan
kelukaan

Hanya mengurai
wajah
sang kedukaan

Dan hanya
melontarkan
irama penyesalan
kalbu memar

Ujung malam, tak lagi
menyisakan jalinan
debar

Hanya mengguratkan
sisa sisa wajah
kelaraan

Ujung malam, tak lagi
menyapa jiwa dalam
senyuman

Hanya membawakan
kabut dingin, disela
demam gigil kelukaan

Dibalik bayangan mu
yg
kian menampak
angkuh, menjauh terbang
menyisakan malam yang menyakitkan

Selamat jalan
“Jenongkuh“

NB. Ini adalah kisah nyata yang baru saja di alami oleh admin sendiri

16 September 2014

Hancurrrrrrrrrrrrr

Cmst

Kau sungguh
keterlaluan sayang!

Ketika
udara adalah hirup yang
menembus jantung yang
telah kita sepakatkan hidup
dari satu degup saja, kau
masih saja berdiam

Lihatlah
tempat itu , meski kini
hanya tertinggal kekosongan,
tempat itu begitu gencar
bercerita tentang kenangan,
begitu riuh dengan masa lalu,
lihatlah, dengarlah!

Dulu kau
selalu bilang: “sayang,
buanglah kenangan itu ke
tong sampah, sebaik-baik
kenangan adalah seburuk-
buruk keinginan, seindah-
indah masa lalu adalah
sepahit-pahit kenyataan

Tong sampah adalah tempat
yang tepat untuk yang telah
usai, hanya yang tak punya
pilihan yang sanggup untuk
memulung harapan dari tong
sampah

Sebab segalanya
telah tertanam di dalammu

Kau juga sering membentakku
untuk tidak berlama-lama di
depan cermin, pemandangan
tubuh tak memberi apapun
pada harapan

Lalu kau
lempar sepatu dan
segaris senyum ke depan pintu,
mengantarkan isyarat untuk
segera bergegas ke medan kerja,
katamu:
“Bukan hanya
melihat, kau juga harus
merasakan, mendengarkan
dan memberikan kebaikan
untuk sesuatu di luar diri
sendiri

Cermin bukanlah diri
sendiri

Cermin itu adalah
kenyataan

Dirimu adalah
kenyataan darimu”

Oh kekasihku sayang,
bicaralah”

Lalu kain putih pembungkusmu mengabarkan aku,
“KEKASIHKU SUDAH MATI“

Mati perlahan

Cmst

Sepasang angin mulai bercumbu di pucuk malam yang mengutuk

Lahirkan titik titik embun lirih
diujung dedaunan

Jangkrik bersiul merdu

Sayup suara Ku si burung
hantu

Suasana malam yang kian
pekat nan senyap,
temaniku dalam pilu

Aku tergugu, gejolak rindu
seolah membeku

Rembulan yang tinggal
separuh mengintip dari celah
jendela kamarku

Dia pun terlihat agak sendu

Meski tetap tersenyum merayu

Seolah dia tahu gundahku…

Oh rembulan tahukah engkau…

Diujung langit mana dia
terbang?

Tak satupun nampak jejak juga
bayang

Masihkah rindu ini harus ku
genggam
hingga sampai saat itu
menjelang?

Aku mencintainya sepenuh hati

Amat merinduinya meski telah
pergi

Ku hanya ingin bertatap Walau
hanya sekejap

Namun itu takkan mungkin
terjadi

Tidakkah seharusnya rasa ini
telah mati
dan sirna dari hati ini…

Namun dia tetap bertahta di
palung sanubari…

JENONGKUH