28 Januari 2015

Senja terkutuk

Sore seharusnya masih
terang

  Namun, hujan membuat sore
terasa tua

  Tambah pula dingin
mendekap segala

Suana pemakaman menjadi milik
hujan

Semalam , seorang gadis
menyelesaikan dirinya dengan memar
merah melingkar di leher , memar
kematian

Tangisan langit di pemakaman itu
seolah sedang menghina seorang
lelaki muda yang masih berdiri
menatap tajam gundukan tanah
basah tanpa mawar kematian

Dari celah gerimis hitam yang
menusuk wajahnya , terlihat sorot
mata tajam , setajam takdirnya sore
itu

Tekanan jahannam pada batin luka
parah kekasihnya mengahiri cerita
mereka

Kata - kata laknat perihal cinta dan
dusta dunia tentang kesetiaan
menjadikan gadis pemetik air mata
itu berahir pada tali keparat

Kepedihan lahir atas nama cinta

Kematian berangkat atas nama cinta

Lalu jeritan penyesalanku atas kematian itu, juga
akan tergelar atas nama yang sama.
**

Kelamnya suasana pemakaman pada
sore yang menggigil itu , menjadi
awal kehancuran yang sempurna bagi lelakimu, dan sekaligus memulai meneruskan sisa hidupnya dengan bathin luka
parah

Lelaki yang meneruskan hidup tanpa
makna

Lekaki yang malu terhadap sinar
binar mentari pagi

  Lelaki lorong sepi yang abadi dalam
bisu, menikmati cabikan luka yang
mendera pada tiap udara yang di
hirupnya

    Lelaki sial yang memiliki rindu
memalukan

Maafkan aku kekasihku , aku terbiar dalam neraka suci yg kau tinggalkan , semenjak kematianmu aku lebih menyukai gelap dan kesendirian.
___

Catatan takdir seorang CMST