16 September 2014

Hancurrrrrrrrrrrrr

Cmst

Kau sungguh
keterlaluan sayang!

Ketika
udara adalah hirup yang
menembus jantung yang
telah kita sepakatkan hidup
dari satu degup saja, kau
masih saja berdiam

Lihatlah
tempat itu , meski kini
hanya tertinggal kekosongan,
tempat itu begitu gencar
bercerita tentang kenangan,
begitu riuh dengan masa lalu,
lihatlah, dengarlah!

Dulu kau
selalu bilang: “sayang,
buanglah kenangan itu ke
tong sampah, sebaik-baik
kenangan adalah seburuk-
buruk keinginan, seindah-
indah masa lalu adalah
sepahit-pahit kenyataan

Tong sampah adalah tempat
yang tepat untuk yang telah
usai, hanya yang tak punya
pilihan yang sanggup untuk
memulung harapan dari tong
sampah

Sebab segalanya
telah tertanam di dalammu

Kau juga sering membentakku
untuk tidak berlama-lama di
depan cermin, pemandangan
tubuh tak memberi apapun
pada harapan

Lalu kau
lempar sepatu dan
segaris senyum ke depan pintu,
mengantarkan isyarat untuk
segera bergegas ke medan kerja,
katamu:
“Bukan hanya
melihat, kau juga harus
merasakan, mendengarkan
dan memberikan kebaikan
untuk sesuatu di luar diri
sendiri

Cermin bukanlah diri
sendiri

Cermin itu adalah
kenyataan

Dirimu adalah
kenyataan darimu”

Oh kekasihku sayang,
bicaralah”

Lalu kain putih pembungkusmu mengabarkan aku,
“KEKASIHKU SUDAH MATI“

Tidak ada komentar:

Posting Komentar