Cmst
Sepasang angin mulai bercumbu di pucuk malam yang mengutuk
Lahirkan titik titik embun lirih
diujung dedaunan
Jangkrik bersiul merdu
Sayup suara Ku si burung
hantu
Suasana malam yang kian
pekat nan senyap,
temaniku dalam pilu
Aku tergugu, gejolak rindu
seolah membeku
Rembulan yang tinggal
separuh mengintip dari celah
jendela kamarku
Dia pun terlihat agak sendu
Meski tetap tersenyum merayu
Seolah dia tahu gundahku…
Oh rembulan tahukah engkau…
Diujung langit mana dia
terbang?
Tak satupun nampak jejak juga
bayang
Masihkah rindu ini harus ku
genggam
hingga sampai saat itu
menjelang?
Aku mencintainya sepenuh hati
Amat merinduinya meski telah
pergi
Ku hanya ingin bertatap Walau
hanya sekejap
Namun itu takkan mungkin
terjadi
Tidakkah seharusnya rasa ini
telah mati
dan sirna dari hati ini…
Namun dia tetap bertahta di
palung sanubari…
JENONGKUH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar