23 Januari 2014

Dunia perempuan geseng

         Geseng

____________________

       Perempuan geseng menelan senja, seperti biasa malamku sibuk membuai aksara di atas tungku nasib yang di belinya di belantara selasih.
        Begitu lembut aroma aksara di meja makan kami,malamku selalu tau aksara kegemaranku.
        Gambaran kecil dari harmonisnya keluarga kecilku dengan malamku yg sudah berjalan skitar tiga kamis yang lalu.
        Ku cium selimutku awal lalu, hawa perempuan geseng seakan tersenyum sampe nyeri biji sendi.ada sudah
delapan lalu, cuaca di gerbongku compang camping, dan skitaran satu setengah zaman perempuan geseng di bakar hujan semu.
    Daalm rerimbunan sunyi wajah perempuan geseng,sayup terdengar syair malamku yang masih sibuk menata sisa aksara di meja makan kami,itu sudah menjadi kemurkaanya sejak dari satu setengah jaman yang lalu.
    Seingatku, aku menyulamnya ktika usia malamku baru satu kamis,tapi nuansa kedewasaanya begitu arif menataku dalam selimutku.
     Aku putuskan untuk membungkus hidupku lebih awal,ya sebenarnya ngeri juga rasanya meninggalkn malamku sendirian  menyisir sampah aksara gerbong kami.
tapi terpaksa ak lakukan, mata ku sudah muak menatap senyum perempuan geseng yang semakin dingin menyumpah jasadku.
    Ada aku kembali ,nanti pada ejaan dunia yang lain,kembali mencumbui wajah malamku ,tapi bukan dalam sekap perempuam geseng.
           

        

Ini duniaku....dunia yang jauh dari hukum raja setan.
Dunia perempuan geseng.
_______________________________

Cmst.bts.monta

22 Januari 2014

"Sisa subuhku

       "   Dendam"

Ketika rindu membuncah merobek
langit,

kucoba menulisnya didinding
malam,
sekalipun kelam menutupi,

Ku tak ingin tinta rinduku
membeku,

Tarian jemari mengukir larik larik
rindu yang tersembunyi,

Sekalipun aku tidak bisa bersajak,
tak pula mengerti puisi,
sekedar goresan sahaja,
tuk redakan sesak yang mendesak,

Rindu ini kian tersesat di labirin
tanpa ujung,
malampun mendesah dalam
kantuknya,

Seiring terhenti tarian pena,
rembulanpun tertidur dalam belaian
angin...
****....

Cmst.bts.monta

21 Januari 2014

Terkulai Di Sudut Jagad

   Sepotong Senyum yang Hilang
_____________________________

Ingin ku sentuh sendu di
wajahmu,
        ku dekap semua inginmu,
   ku nyalakan api asmara yg sudh padam pada gejolak jiwmu,

Aku tau kau terkapar
dlm luka penantian,
rindu dendam
memaksamu untuk terus tersenyum dlm
pedih siksa waktu.

Aku tau itu.

Hari ini genap suadh empat  tahun
kita berbisik dlm cinta yg tak pernah
wujud
Dan aku masih lemah dlm
mewujudkn mimpi indah yg ku semat
di anganmu.

Kau terluka,kau
menangis,tapi kala itu juga kau terus
bertahan menunggu,menunggu dlm
raga layumu.

Apa gunanya sesal,
cinta sudah menjadi darah dlm saraf hidupmu dan hidupku
Hingga kita
terpaksa mengais perih dlm penantian
yg cukup panjang,

Kita terpisah
jauh ,dan terus membawa cinta yg selalu
membubuhkn rasa pilu menuju jurang penderitaan

Tetes air mata
terahirmu membuatku berharap Semoga
     engkau bisa melupkan aku,
Aku yg
    tidak pernah wujud dlm nyatamu.

_____________________

Cmst.bts.monta

Kutukan Senja

°°°°.Jenggala Waktu
Mengutuk Ufuk.°°°°°°°.
__________________________
..
Senja beringsut di jenggala kenang,
memasung dalam renjana yang
menjingga,
seiring pudarnya kesumba di ufuk
sana,
kembali kucumbui hurup demi
hurup,
kusetubuhi selaksa aksara,
kusingkap rahasia sunyi dalam
pergumulan kata,
Peluh mulai berjelaga,
aksara mengeliat,,,
gemeletak riuhkan isi kepala..
ia menjuntai,lesap di rembang
senja,
selarik puisi pun terlahir dari
rahim sepi hati,
Ada sekat berongga,
mengerak kisah hingga lembah
misteri,
sunyi memintas resah,
pada senyap yang tetiba hadir
sebagai parade kerinduan,
Sepi kian menggelangut pada tubuh
puisi,
sementara kenang berjalan tanpa
tujuan,
menyusur labirin sunyi didinding
kelam...
Malam membentangkan sayapnya,
merengkuh aku dalam balutan
kata,
membahasakan hening,
serupa kidung purba yang mengalir
di tubir sepi semesta...
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
.sdtbts on 2014 .CMST

Budayakan Berpikir

   Truth Absolute Tentang Cahaya
_____________________________________


Qs. 32 Sajdah: 5. Dia mengatur
urusan dari langit ke bumi,
kemudian (urusan) itu naik
kepadaNya dalam satu hari yang
kadarnya adalah seribu tahun
menurut perhitunganmu
Sekarang, mari kita perhatikan
dengan seksama. Jarak yang dicapai
“Sang urusan” selama 1 hari = jarak
yang ditempuh bulan selama 1000
tahun atau 12000 bulan.
C . t = 12000 . L
dimana :
C = kecepatan Sang urusan
t = waktu selama satu hari
L = panjang rute edar bulan selama
satu bulan Sekarang, sistem
kalender telah diuji mendapatkan
nilai C yang sama dengan nilai C
yang sudah diketahui setelah
pengukuran.
Ada dua macam system kalender
bulan:
1. Sisyem sinodik, didasarkan atas
penampakan semu gerak bulan dan
matahari dari bumi.
1 hari = 24 jam 1 bulan = 29.53059
hari
2. Sistem sidereal, didasarkan atas
pergerakan relatif bulan dan
matahari terhadap bintang dan alam
semesta. 1 hari = 23 jam 56 menit
4.0906 detik = 86164.0906 detik 1
bulan = 27.321661 hari
Bulan kembali ke posisi semula
tepat pada garis lurus antara
matahari dan bumi. Periode ini
disebut “satu bulan sinodik”
Selanjutnya perhatikan rute bulan
selama satu bulan sidereal, Rutenya
bukan berupa lingkaran seperti yang
mungkin anda bayangkan melainkan
berbentuk kurva yang panjangnya L
= v . T. Dimana: v = kecepatan bulan
T = periode revolusi
bulan = 27.321661 hari a =
27.321661 days/365.25636 days x
360 o = 26.92848o
Ada dua tipe kecepatan bulan : 1.
Kecepatan relatif terhadap bumi
yang bisa dihitung dengan rumus
berikut: ve = 2 . p . R / T dimana
R = jari-jari revolusi bulan = 384264
km
T = periode revolusi bulan =
655.71986 jam
Jadi ve = 2 X 3.14162 X 384264 km /
655.71986 jam = 3682.07 km/jam
Kecepatan relatif terhadap bintang
atau alam semesta. Yang ini yang
akan diperlukan.
Einstein mengusulkan bahwa
kecepatan jenis kedua ini dihitung
dengan mengalikan yang pertama
dengan cosinus a, sehingga: v = Ve X
Cos a Dimana a adalah sudut yang
dibentuk oleh revolusi bumi selama
satu bulan sidereal a = 26.92848o
Bandingkan C (kecepatan sang
urusan) hasil perhitungan dengan
nilai C (kecepatan cahaya) yang
sudah diketahui ! Jika: L = v . T v =
Ve X Cos a
Ve = 3682.07 km/jam
a = 26.92848 o
T = 655.71986 jam
t = 86164.0906 detik
Maka: C . t = 12000 . L C .
t = 12000 . v . T C . t = 12000 . (Ve X
Cos a) . T C = 12000 . ve . Cos a .
T / t C = 12000 * 3682.07 km/jam X
0.89157 X 655.71986 jam /
86164.0906 detik
C = 299792.5 km/det Sekarang,,,
mari kita bandingkan antara
perhitungan yg ditulis Qur’an
dengan perhitungan abad 20.
Qur’an -------------------------- ------------

C = 299792.5 Km/ detik
US National Bureau of Standards,
------> C = 299792.4574 + 0.0011 km/
detik

The British National Physical
Laboratory, C = 299792.4590 +
0.0008 km/detik
Konferensi ke-17 tentang Penetapan
Ukuran dan Berat Standar:
”Satu meter adalah jarak tempuh
cahaya dalam ruang vacum selama
jangka waktu 1/299792458 detik".


Budaya Islam adalah "berpikir "

Cmst.bts.monta

Dedet Sukme

______________________
      
    Murka datang merambah gelap gaung jantung irama, desir darah kematian merayu lembut
    
      Musim lelap menyetubuhi jerit nyawa lepas,membusuk pada syair terahir

        Kabar suram kegelapan mengusik lembut telinga semedi sepi,meludah senyum neraka pada garis ingatan yang gusar

       Membusuk raga syair masbuk meneguk mabuk pelataran lawang alip,melukis putih cahye hingkan ring paduka gusti hati

      Tetap tatap kematian merayu sukma pada sepasang biji mata malaikat,menabuh gendang sangkakala melebur sukma

      Ampure maring rupe pelantun nakjis kehidupan,sarat luka kemunafikan pada tatap jelata busuk

       Rampas alam pikir melumat menikam makna ,
riuh celoteh mayit terbiar lepas mengukir kemilau surga bejat
      
        Aku asal aleph,melukis hilang warna,
meniduri aksara lesap akal,lelap dari mata makna

       Cumbu neraka hening memasung lelap pada dunia rahasia,ingsun  sejati aleph kekal dedet maring cahaye kekal

       Gemuruh murka keabadian melelapkan syair busuk pada kedalaman samudra dedet

       Tasire sirri wasirri aku menatap rage sukme tanpa makna dari mata pemuja dunia

                   Matur tampiasih

________________________________

Cmst.bts.monta

Jiwa Terkekang

Congah jiwaku
__________________

.........Jerit kematianku memahat
dinding kokoh tanah hilang
...Erangan malapetaka menabuh riuh
merajut senyum setan
....Aku dan meraka binatang dungu
di balik jubah singgasana
...Busuk wajah setan terbungkus
tanpa malu mengunyah daging
negeri
.....Ya ...kami dan bocah sampah
terkapar di hadapan tuan paduka
mengais senyum tanpa gizi...
.....Dan tuan paduka ....tuan
hahahaha di balik rekening gendut
tumpah ruah wangian sampah busuk
milik kami
....Gelap mengutuk negeriku
tuan..slamatkan kmi tuan...bocah
bocah sampah berceloteh hilang
makna.
......Aroma busuk tawa surga setan
merajut bunyian di gendang ibu
pertiwi...
....Kadang erangan lirih sampah
renta mengusik cawan anggur di
meja malaikat pemuja suap
.....Kemarin laluku mungkin bukan
lalumu, rongga tekak keringku di
bawah terik jiwa yg memar menelan
manis palsu dari sabda nabi di
mulut setan...
.....Lelah terkapar di balik corak
mendung kebosanan di langit ibu
pertiwi melihat wajah tuhan di atas
meja kemunafikkan
.....Kami memang sampah
tuan !!! ....sampah negeri tapa
gizi...lusuh...berwajah malapetaka
yang terenggut jiwanya..
...Kepadamu ku titip salam rindu
wakil tuhan di balik jubah hijau...
....bocah bocah sampah ini
mengerang di pelataran sudut ibu
pertiwi ..
siang mlm merindu dendam untk
mengunyah keadilan....
....Mengharap di ats harap...lepas
dari cambuk pedih bencana negri yg
slalu kmi jadikan guru kebosanan
....Ah ..congah jiwa yang ku ajukan
meronta rona merah tanpa gema..
...Salam terahir tuan paduka...
....jiwa malapetaka di ats songkok
hitam mu menitipkan enyah jarinya
bukan untuk di hahaha kan...
.......
***
= untuk para koruptor=
brunei 14 januari.
CMST.bts.monta.sakti