Diantara puing-puing kerinduan
ada tersimpan namamu
ku susun rapi kujadikan sebuah
mozaik
Namamu adalah asa dalam
kesejukkan
bak embun santun turun menetap
di jiwa
bagaikan serapan kasih yang
terpadu
di antara hati yang merah
merekah
Biarkan jemariku menarikan aksara
melukis indah namamu
meski rasa berkelana ke jalan buntu
tak berpintu
ingin kubisikkan padamu
“biarlah hati ini mengartikan sendiri
cintaku”
Seperti senja yang merindukan
keremangan dan kelip bintang di
langit
aku mencintaimu dari sisinya yang
fana
walau semua akan hilang,
punah dan terlupakan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar