14 Februari 2014

Puing Kerinduan

Diantara puing-puing kerinduan

  ada tersimpan namamu

ku susun rapi kujadikan sebuah
mozaik

Namamu adalah asa dalam
kesejukkan

bak embun santun turun menetap
di jiwa

bagaikan serapan kasih yang
terpadu

di antara hati yang merah
merekah

Biarkan jemariku menarikan aksara

melukis indah namamu

meski rasa berkelana ke jalan buntu
tak berpintu

ingin kubisikkan padamu

“biarlah hati ini mengartikan sendiri
cintaku”

Seperti senja yang merindukan
keremangan dan kelip bintang di
langit

aku mencintaimu dari sisinya yang
fana

walau semua akan hilang,
punah dan terlupakan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar