20 Januari 2014

Cerpen Romantis Kanak sasak


Jejingga Di Langit Monta
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Renalib menuntut Alden untuk
memberikan kepastian status
hubungannya yang sudah setahun
lebih mereka lalui tanpa
kejelasan,
mereka sangat dekat layaknya
sepasang kekasih, tapi alden
sebagai
seorang cowok belum bisa
berkomitmen dengan status
hubungannya ini.
“Bukan cuma kamu aja yang
capek,
renn… aku juga capek dengan
perasaanku ini, aku ga’ mau
seperti
ini, aku sayang sama kamu….
tapi,
aku takut kamu nyakitin aku!!”
“Kak alden, kenapa kamu slalu
berfikir
kalau aku akan nyakitin kamu…
sedetikpun ga’ pernah terlintas di
pikiranku niat untuk nyakitin hati
kamu, aku sayang… aku cinta
sama
kamu, kak alden!! “
“Kata ‘sayang’ dan ‘cinta’ sangat
mudah untuk diucapkan, aku
butuh
lebih dari itu, renn…!!”
“Tolong jelasin sama aku, kak
alden!!
rasa sayang yang seperti apa yang
kamu butuhin… rasa cinta yang
gimana yang kamu inginkan dari
aku…. Jelasin sama aku, biar aku
tahu seberapa pantaskah rasa
sayang dan cinta aku ini buat
kamu!!
“Hanya waktu yang bisa ngejelasin
semua itu, renn…!!”
“Setahun lebih aku bertahan
dengan
semua ini…berharap cintaku
terakui
olehmu, kak alden!!”
“Setahun masih terlalu singkat
buat
aku untuk bisa yakin memiliki
cintamu… karena aku sudah
pernah
melewati waktu 7 tahun hanya
untuk
bisa mengerti sebuah arti cinta
dari
orang yang sangat aku cintai
dulu…
dan kamu tahu, renn?...dia pergi
ninggalin aku, dan menyisahkan
keeping-keping kehancuran
dihatiku!!” tak terasa air mata
alden
menetes… itulah yang biasa
terjadi
pada alden, jika mengingat masa
lalunya dengan sang mantan, air
matanya menjadi saksi kepedihan
hatinya.
renalib sangat mengerti
kepedihan
masa lalu yang di alami alden,
tapi
hatinya sendiri sudah tak
sanggup
lagi menahan rintihan
ketidakpastian
dari kisah ini…
“Kak alden… jangan bayang-
bayangin
aku dengan masa lalumu, aku
punya
hati dan cinta yang berbeda buat
kamu!! kalau kamu masih enggan
melepas masa lalumu, biarkan
aku
yang pergi!!!” renalib beranjak
pergi
meninggalkan alden…
“renn…!!” alden berhasil menahan
renalib
“Cukup kak alden, lepasin aku..!!”
“renn… tolong jangan tinggalin
aku,
aku hanya butuh waktu untuk
semua
ini!!” alden mendekap renalib
hingga
wajah mereka berdekatan,kedu
anya
bertatapan saling pandang dan
itu
telah memacu detak jantung
mereka
lebih cepat… dug..dug..dug
Tanpa sadar renalib melingkarkan
tangannya ke leher alden, kepala
mereka mendekat perlahan, bibir
mereka bagai magnet cinta yang
ingin bersentuhan dan saling
melumat. Dan terjadilah moment
yang sangat ROMANTISSS!!!
Tiba-tiba renalib melepaskan
ciumannya, dan berbisik di
telinga
alden dengan suara bergetar
karena
menahan tangis..
“Mungkin ini yang pertama, atau
mungkin akan menjadi yang
terakhir
buat kita… biarkan aku pergi
sekarang, kamu bisa miliki hatiku
jika kamu mau, jika kenangan
dapat
melupakan cinta sejatimu,
kembalilah pada masa lalumu!!!”
dan akhirnya renalib pergi
meninggalkan alden yang masih
tertegun memikirkan kata-kata
renalib…
Alden masih belum beranjak dari
taman itu, ia merenungi setiap
detail kejadian dan kenangan
yang
terjadi dalam hidupnya…
“Ya Allah… kenapa kisah cintaku
ribet seperti ini??” alden
terngiang
kata renalib “jika kenangan dapat
melupakan cinta sejatimu,
kembalilah pada masa lalumu!!”
“Apa mungkin aku bisa melupakan
masa laluku sementara dia
kembali
datang kepadaku?” gumam Alden
dalam pikirannya.
Ya mantan kekasihnya, chen
kembali hadir dalam kehidupan
alden… chen kembali dengan
membawa setumpuk penyesalan
karena telah meninggalkan alden.
alden teringat pertemuannya
dengan chen kemarin malam di
rumahnya.
alden.. ma’afin aku uda
ngecewain
kamu, aku beneran nyesel uda
ninggalin kamu!!” chen memohon
dengan linangan air mata.
“Kalau kamu cuma mengharap
kata
ma’af dariku, kamu uda dapetin
itu
karena aku uda dari dulu ma’afin
kamu. chen…!!” jawab alden
“Makasi den… kamu uda ma’afin
aku,
aku semakin sadar kalau aku
bener-
benar uda jadi cewek terbodoh
yang
telah ngelepasin cowok sebaik
kamu,
aku harap kamu masih mau
nerima
aku lagi, kita bisa ngelanjutin
mimpi-mimpi kita yang tertunda
den…!!”
ALden semakin bingung dengan
perasaanya, di satu sisi ia merasa
telah menemukan cintanya
bersama
renalib, tapi alden selalu takut
untuk
memiliki hati renalib dia takut
suatu
saat renalib meninggalkannya
karena
buatnya renalib adalah sosok
yang
sangat sempurna dan saat ini
masih
banyak cowok-cowok keren yang
berusaha mengejar cinta renalib,
memang selama setahun ini
renalib
masih bertahan mencintainya dan
mengacuhkan tawaran2 cinta dari
cowok2 itu, tapi siapa yang tahu
apa
yang akan terjadi setelah itu.
Di lain sisi, alden juga masih
memikirkan sang mantan Chen,
kehadirannya semakin membuat
gamang hatinya. Jujur, slama ini
sang mantan masih terpatri dalam
hatinya, meskipun dia telah
menyakiti hatinya tapi alden
masih
selalu mengharapkan
kedatangannya
untuk meminta penjelasan kenapa
Chen meninggalkan dia.
Kedatangannya telah menjelaskan
mengapa chen meninggalkan
alden, ternyata bukan keinginan
chen sendiri untuk meninggalkan
alden, itu semua karena paksaan
ortu
chen yang menjodohkannya
dengan pengusaha kaya, dan
sekarang pengusaha kaya itu
telah
meninggalkan chen, karena itu
Chen kembali, berharap alden
mau
merajut kembali kisah mereka.
Alden merana memikirkan
cintanya,
haruskah ia memilih renalib
dengan
bayang-bayang kesempurnaannya
dan harus menguatkan hatinya
untuk siap melihat begitu banyak
cowok yang akan memuja
kekasihnya
itu , atau Alden harus memilih
kembali kepada sang mantan
Chen yang pernah menyakitinya
tapi masih tulus mencintainya???
Di dalam mobil, renalib terus
menangis diiringi lagu “Raisa –
Apalah arti menunggu”
renalib ga’ pernah bisa mengerti
apa
sebenernya yang diinginkan
alden,
setahun lebih mereka menjalani
kisah tanpa status yg jelas,
perhatian & rasa sayang yang
diberikan alden kepada renalib
sudah
membuatnya jatuh cinta kepada
cowok itu. renalib bingung
kenapa
Alden ngegantungin cintanya
seperti
ini, renalib slalu disuruh
menunggu,
tapi apalah arti menunggu kalau
ga’
pernah ada kepastian seperti
ini??
Dalam keadaan seperti ini,
renalib
butuh seseorang yang bisa di
jadikan sandaran untuk
menumpahkan semua isi hatinya,
hanya satu orang yang selalu ada
untuk dirinya dalam suka maupun
duka. Rafa… hanya rafa
yang bisa mengerti renalib, yang
slalu siap menjadi apapun
untuknya.
renalib hidup sebatang kara di
denpasar, orang tuanya meninggal
karena kecelakaan pesawat
sementara kakak satu-satu
memilih
tinggal di Prancis untuk
meneruskan
perusahaan keluarga. Sebagai
sahabat Rafa di minta oleh kakak
renalib untuk menjaganya, dan
Rafa
pun berjanji akan slalu menjaga
renalib dan slalu
membahagiakannya. Rafa jugalah
yang mengenalkan renalib kepada
Alden. alden adalah sahabat Rafa
dan
juga seorang cewek bernama jina
dan akhirnya setelah kedatangan
renalib ke denpasar mereka
berempat
bersahabat, renalib, Rafa,alden
dan
jina… dalam persahabatan itulah
awalnya terjadi benih-benih cinta
antara aldeb dan rena hingga
menjadi rumit seperti sekarang
ini.
rena menekan tombol hapenya
menghubungi Rafa.
“Hallo… renn??”
“Faa.kamu dimana??” Tanya
renalib
sambil terisak
“renn kamu nangis??? Ada apa???”
renalib masih terisak dalam
tangisnya
“Oke, kita ketemu di rumah kamu
sekarang… uda jangan nangis
dulu,
entar kamu ceritaiin semuanya
sama
aku!!”
Akhirnya renalib tiba di rumah,
langsung menuju kamar tidurnya
menelungkupkan mukanya pada
bantal dan masih dengan isak
tangisnya. Tak lama kemudian
Rafa
datang…
“renn, ada apa?? Siapa yang buat
kamu nangis…??” Tanya Rafa
sambil
mengelus rambut renalib, Rafa
paling tidak suka melihat renalib
sedih, dadanya terasa sesak ikut
merasakan kesedihhan renalib.
“Aku mau pergi aja Faa… aku
nyerah,
aku uda ga’ kuat lagi!!” jawab
renalib
masih dengan tangisnya.
“Renn.. tenang dulu dong, ada
apa
sih?? alden ya..??” Tanya rafa,
sambil
membalikkan badan renalib yg
terngkurap
“Iya faa…aku mo ke Prancis aja,
biar
bisa ngelupain dia..hiks..hikss!!!
masih dgn tangisannya
“Uda donk sayang.... aku yakin
alden
itu beneran cinta sama kamu,
kamu
sabar aja ya pasti entar juga di
tembak kok, oke!! Jangan nangiss
terus donk… jelek tau!!” hibur
Rafa
sambil mengusap air mata
renalib.
Tiba-tiba Jina datang..
“renn kenapa nangis…. pasti
karena
alden lagi ya?? Tanya Jina
“Iya… lama-lama gue hajar juga
tu
alden, bikin nangis cwek mulu!!”
jawab Rafa dengan sedikit emosi.
“Jangan donk faa… kalau kamu
hajar
kak alden, aku bakalan nangis
terus
sebulan penuh!!”
“Ihhh… becanda kali renn,
segitunya
ya kamu cinta sama si alden!!”
“Dek, alden itu sebenernya
gengsinya
gede jadi dia masih jaim-jaim gitu
mo nembak kamu, dia juga
sebenernya cemburu sama cwok2
yg
ngejar kamu, si fendi, raka, Faisal,
Reza sapa lagi tuh… jadi kamu
tenang aja, cinta alden Cuma
buat
kamu!!” kata Jina berusaha
menenangkan renalib
“Aku kan ga’ pernah nanggepi
mereka kak Jina, trus ngapain kak
alden cemburu ya? Ya uda mulai
sekarang aku bakal bilang ma
mereka jangan gangguin aku lagi,
biar kak alden cepet nembak
aku…!!’
“Ya uda sekarang senyum donk…
biar cantik lagi!!” rayu Rafa pada
renalib
renalib mulai tersenyum dan
reflek
meluk Rafa
“Makasi faa. kamu slalu ada buat
aku!!” kemudian meluk Jina “kak
Jina juga..!!”
****
Keesokan harinya…
“Hallo…Mas Rafa?” suara
pembantu
renalib terdengar bergetar karena
isakan tangis
“Iya ini aku… ada apa mbak, kok
nangis? “ jawab rafa melalui Hp
nya
“Mbak renaa… Mas!!”
“Ada apa dengan renn mbak…??”
Rafa mulai tegang dan khawatir
“Mbak rena kecelakaan mas,
sekarang ada di Rumah sakit
sanglah!”
Rafa langsung shook mendengar
kabar ini, pikirannya kacau dan
langsung meninggalkan
pekerjaannya
padahal lagi meeting dengan
bawahannya, tapi ia sudah tidak
peduli lagi dengan pekerjaannya,
yang ada di fikirannya sekarang
hanya keadaan renalib.
“Rafa.. lu mau kemana?? Tanya
Jina
yg keheranan liat Rafa
“remalib kecelakaan… aku mau
kerumah sakit!!”
“Apa..??? renaa kecelakaan…
bagaimana bisa??” Jina kaget
“oke,
aku ikut kamu sekarang..!!”
Akhirnya Rafa dan Jina sampai di
rumah sakit. renalib masih di
ruang
UGD, keadaanya sangat parah…
ternyata renalib kecelakaan
bersama
Bara , menurut cerita
pembantunya, tadi pagi Bara
menjemput renalib untuk sarapan
bersama, tapi berakhir
kecelakaan…
Setelah menjalani penanganan
yang
intensif, renalib di nyatakan
KOMA
oleh dokter, sementara bara
keadaanya tak separah renalib,
dia
hanya mengalami gegar otak
ringan…
Rafa terlihat sangat sedih
memikirkan renaa, dia belum bisa
percaya kalau yang terbaring di
depannya dengan peralatan medis
yang begitu banyak itu ada renaa
ingin rasanya ia menggantikan
tempat itu, biarlah ia yang
merasakan sakit asal jangan
rena..
Sementara Jina menghubungi
alden
untuk mengabarkan musibah ini..
Dan tak lama kemudian alden tiba
di
rumah sakit..
“Jinn.. dimana rena sekarang??”
Tanya alden dengan muka yang
sangat tegang menunjukkan
kekhawatirannya
“Di dalam den… masih di periksa
dokter, kamu tunggu dulu ya
disini!!”
“Gimana keadaannya… kenapa
bisa
sampai keecelakaan kayak
gini?aldn
mulai terisak
“Tadi pagi renalib di jemput Bara
buat sarapan… masih di selidiki
oleh
polisi di TKP bagaimana
sebenernya
kronologi kecelakaannya!!” terang
Jina
Mendengar nama Bara, pikiran
alden
jadi kacau…Jadi, renalib jalan
sama
Bara?? Apa rena telah benar-
benar
meninggalkan dia, seperti yang di
katakananya kemarin?? Habis
seketika rasa simpatinya kepada
renaa, rasa kecewa menjalari
hatinya, ia merasa terhianati oleh
rena…dan akhirnya alden
memutuskan untuk pergi dari
Rumah
sakit tanpa melihat keadaan
rena!!!
“Den… lu mau kemana??” Tanya
Jina,
heran melihat alden tiba-tiba lari
kearah luar
****
Dalam perjalanan pulang alden
masih
sibuk dengan pikirannya yang
kacau.
“renn, kenapa kamu tega sama
aku…
baru kemarin kamu minta
kejelasaan
hubungan sama aku, tapi
sekarang
dengan mudahnya kamu mau
jalan
sama cwok lain, akhirnya
ketakutan
yang aku rasakan terjadi juga,
kamu
ninggalin aku dan memilih cinta
dari
orang lain…renn, aku sangat
mencintaimu, tapi jika kamu
merasa
bahagia sama cwok lain,aku rela
lepasin kamu, biarkan aku
menikmati
kebahagiannmu cukup dari hatiku
saja!!” gumam alden dalam isak
tangisnya, meratapi kisah
cintanya
bersama rena.alden terlanjur
kecewa
kepada
rena, dan alden mulai berfikir
untuk benar-benar mengakhiri
kisah
cintanya bersama rena.. dan
mulai
berfikir untuk lebih serius
menerima
sang mantan kembali.
****
Dua Minggu kemudian…
Keadaan rena masih belum ada
kemajuan yang signifikan, dia
masih
terbaring koma. Rafa masih setia
menemani renaa di Rumah sakit,
siang malam dia selalu berada di
sisi rena yang terkadang di
temani
sahabatnya Jina. sementara alden
tidak sekalipun datang walau
hanya
untuk menengok atau
menanyakan
perkembangan keadaan renaa.
Rafa
pun merasa heran kenapa orang
yang sangat dicintai rena.. itu ga’
pernah terlihat batang
hidungnya,
dihubungi lewat tlp pun ga’
pernah
diangkat, tapi Rafa mencoba
mengabaikan hal itu, yang ada
dipikirannya saat ini hanya
kesembuhan rena.
“Gila bener si alden…apa dia
sudah
ga’ punya hati lagi ya??” tiba-tiba
Jina terlihat emosi ketika baru
sampai di Rumah sakit.
“Ada apa si jin..’, jangan berisik
donk ,
lu lupa kalau ini rumah sakit??”
Tanya Rafa kepada Jina
“Lihat aja nih Faa…!!” Jina
menyodorkan sebuah undangan
pernikahan atas nama alden
el azazi dan chen pheiling.
Rafa menerima undangan itu dan
membacanya dengan seksama,
seketika rafa pun emosi.
“Kurang ajar sekali si alden…apa
maksudnya semua ini??? Dia mau
nikah sementara orang yang
sangat
mencintainya masih terbaring
koma
disini…aku akan ngasih
perhitungan
sama dia!!”
Rafa pun bergegas menuju rumah
alden, meski awalnya sudah di
cegah
oleh Jina rupanya emosi Rafa
benar-
benar sudah tidak bisa di rendam
lagi.
“Lu punya hati ga’ sih den??
Dasar
pengecutt… lu tega ngelakuin
semua
ini sama rena??? Bajingan lu
den’…!!!” sambil menarik kerah
baju
alden dan ngasih satu pukulan di
pelipisnya, emosi Rafa ga’ bisa di
rendam lagi
alden diam…
“Bilang sama gue, kenapa lu
lakuin
ini… jangan diam aja, pengecut!!”
“Maafin aku faa… aku emang
pengecut, aku ga’ bisa
ngebahagiain
rena, biarlah dia bahagia sama
cwok lain, dan biarkan aku juga
mencoba bahagia dengan orang
lain!!” kata alden
“Tapi renn.. cuma mau bahagia
sama lu, den…!! Gue yakin, suatu
saat
lu akan nyesel uda ninggalin
dia!!”
Rafa pergi ninggalin alden
“Dia uda milih Bara, faa....bukan
aku!! Sekarang aku hanya bisa
menunggunya bahagia…!!” gumam
alden dalam hati
****
Di kamar rumah sakit, renalib
masih
tetap terbaring dalam komanya.
Disampingnya ada Rafa menemani
sambil mengelus kepala dan
menggemgam tangannya.Di sana
juga ada Jina ikut menemani.
Tiba-
tiba Rafa merasakan aliran air
mata
dari mata renalib… ya dalam
ketidak
sadarannya renaa... menangis…
“renn…ren…kenapa kamu nangis,
ayo bangun renn..bilang sama
aku
apa yang kamu rasain sampai
mengeluarkan air mata seperti
ini??”
Tanya Rafa
Jina mendekat ke arah Rafa.. “Ada
apa Faa..??”
“jin..’ lihat, renaa ngeluarin air
mata,
apa dia merasa kesakitan?? Tolong
panggilin Dokter…!!”
“Ya Allah…faa lihat!!” jina
menunjukkan jam tangannya “hari
ini jam 10:10 alden akan
melaksanakan akad nikah, dan
sekarang tepat jam 10:10 apa
mungkin air mata rena ada
hubungannya dengan ini??”
“Ya, ini pasti karena itu… bahkan
dalam alam bawah sadarnya pun
dia
masih bertahan dengan cintanya
pada alden!!”kata Rafa sambil
mengusap air mata renalib yang
terus mengalir
“Mungkin alden memang cinta
sejatinya rena, tapi semua uda
sia-sia… alden memilih cinta lain
untuk masa depannya, kasihan
renaalib!”
“Sepertinya takdir sedang menguji
cinta renaa..” kata rafa
****
Sementara di tempat lain sedang
berlangsung akad nikah Alden el-
azazi & chen pheiling
“Saya terima nikah dan kawinnya
chen pheiling binti guo jing
dengan
mas kawin seperangkat alat sholat
dan emas 100gr dibayar tunai!!”
“Sah…!!”
“Alhamdullilah….”semua
undangan
serempak mengucapkan syukur
Seketika air mata alden jatuh
membasahi pipinya… tapi air
mata
itu bukan air mata kebahagiaan
atau
keharuan karena pernikahannya,
entahlah itu air mata apa../ air
mata itu keluar tanpa di
sadarinya!!
Diantara undangan yang datang
untuk mengucapkan selamat
kepada
aldem& chen, ternyata ada sosok
Bara hadir di acara itu. Ya Bara
hadir dengan kedua tongkat di
tangannya, kondisinya memang
belum fit, tapi dia bela2in datang
untuk menyampaikan sesuatu
pada
alden ,mski waktunya sudah
terlambat…
Bara menghampiri alden "Ma’af
alden,
ada yang harus aku katakana
sama
kamu!!”
alden minta ijin kepada istrinya
untuk berbicara sama bara,
kemudian mereka berdua menuju
tempat yang agak sepi, dan
disitulah
Bara menceritakan semua yang
terjadi pada hari nahas itu, apa
yang sebenernya terjadi antara
dirinya dan renalib bukan seperti
yang di pikirkan alden
“renaa ga’ pernah memilih aku…
hatinya Cuma buat kamu,
alden.Dia
minta aku untuk tidak lagi
mengharapkannya dan berhenti
mengejar cintanya, karena dia
tahu,
itu salah satu alasan kenapa
kamu
belum bisa berkomitmen dengan
dia… kamu masih ragu dan sering
cemburu pada cowok2 yang
mendekati renalib..!!” Bara
menjelaskan semuanya
Alden hanya terdiam mendengar
penjelasan Bara, ia sekarang sadar
sudah melakukan kesalahan besar,
menyia-nyiakan ketulusan cinta
dari
seorang renalib…tapi semua
sudah
terlambat, alden telah memilih
Jodohnya dan baru saja ikrar suci
terucap dari lisannya, dia telah
menjadi seorang suami dari
wanita
lain dan dia harus bertanggung
jawab dengan statusnya saat ini…
****
Dua Bulan Kemudian…
rena sudah sadar dari koma, dan
sekarang menjalani pemulihan di
rumah…
“Faa…lihat, hari ini aku dapet
boneka
The Pooh dari kak alden! Lucu
ya…”
seru renaa menunjukkan
bonekanya
ketika rafa datang bersama Jina
untuk menemaninya.
“Iya…lucu banget kayak kamu!
hehee…”jawab Rafa sambil
mencubit
pipi renalib
Sejak renasa sadar dari koma, dia
belum tahu apa yang sebenarnya
terjadi. rafa meminta Jina dan
teman2nya untuk tidak
menceritakan
pernikahan alden kepada rena,
Rafa takut renaa tidak bisa
menerima semua itu, dan itu akan
berakibat fatal pada proses
penyembuhannya. Ketika renalib
menanyakan alden ,Rafa bilang
kalau
alden sedang ada pekerjaan ke
luar
kota untuk waktu yang cukup lama
jadi belum bisa menemuinya.
Setiap
hari Rafa mengirim hadiah untuk
renaa tapi atas nama alden ,Jadi
rena...tidak merasa kehilangan
alden
karena tiap hari selalu datang
hadiah2 dan kata2 semangat dari
Alden dan itu sudah cukup
membuat
rena.. bahagia meski belum bisa
bertemu dengan Alden.
“Kapan ya kak alden pulang?? Aku
sudah kangeen banget sama
dia…!!”
kata rena
“Dia pasti pulang kalau
urusannya
uda selesai, sabar ya renn.!!” Rafa
menimpali
“Kalau kak alden pulang, aku
harap
dia uda bisa nembak aku, aku
pengen nikah sama dia… aku
pengen bahagia sama dia!!” kata
renalib dengan senyum
terkembang
di bibirnya
Sesak hatiJina mendengar kata-
kata
rena, tak tega melihat rena
terjebak dalam harapan kosong
seperti ini.
“renz… seandainya ya alden
belum
bisa nembak kamu, atau bahkan
dia
bukan jodoh kamu gimana, dek??
Tanya Jina
“Aku yakin kok kak Jina, kak alden
itu
jodoh aku…!!”
“Iya renn… alden pasti datang
untuk
kamu dan akan membahagiakan
kamu!!”jawab Rafa
“Cukup Rafa… jangan biarkan
renaa
terjebak dalam harapan kosong!
Dia
harus tau kenyataan yang
sebenarnya…” kata jina dengan
sedikit emosi, Jina sudah tidak
tahan melihat renalib slalu diberi
harapan2 kosong oleh Rafa.
“Jina…!!” bentak Rafa
“Biarin Faa, ini saatnya
renaa..sudah
harus tahu!”
“Ada apa ini faa… kak Jina, apa
yang
belum aku ketahui??” Tanya rena
bingung
“renz…semua hadiah dan kata2
semangat yang kamu terima tiap
hari itu bukan dari alden, dan
alden
sedang tidak kerja di luar kota…
semua hadiah yang kamu terima
itu
dari Rafa, bukan alden!!”
“Jina…cukup!!” bentak rafa sekali
lagi, rafa mulai takut sesuatu akan
terjadi pada renalib
“Kalau itu semua bukan dari kak
alden, trus kak alden sekarang
dimana,
kenapadia ga’ pernah nemuin
aku??”
“alden sudah menikah dengan
cewek
lain, dia ninggalin kamu saat
kamu
masih koma, renz!”
“Kak alden… su..dah..
me..nikah???”seketika tubuh
renalib
terasa lemas dan matanya mulai
berkunang2 dan akhirnya rena
pinsan..
Rafa menjadi panik melihat renaa
pinsan, dengan sigap ia
membopong
renaa ke mobil untuk di bawa ke
rumah sakit Sementara Jina
merasa
sangat bersalah, dia tidak
menyangka ternyata mental dan
fisik
renalib masih sangat lemah…
****
Rumah tangga alden & chen tersa
hampa, tak tampak kebahagiaan
di
sana…
“den...sampai kapan kita akan
seperti ini??” Tanya chen pada
suaminya
“Maksud kamu apa cipit…
bukannya
kita baik-baik saja??” jawab alden,
tak
mengerti maksud chen
“Tidak den.. rumah tangga kita
tidak
baik-baik saja… ragamu disini,
tapi
hati dan fikiranmu entah
dimana?..
apa kamu menyesal nikahin
aku???”
“cipit, aku ga’ nyesel nikahin
kamu,
kita akan baik-baik saja…kita
hanya
butuh sedikit adaptasi saja
dengan
status kita sebagai suami-istri!!”
“Aku tahu kamu tidak bahagia
sama
aku sekarang, kalau kamu mau
lepasin aku sekarang…aku rela ,
den..!!”
“Apa maksud kamu, cipit???”
“Aku rela kamu ceraikan, tapi
dengan
satu syarat!!”
“Ada apa ini??” alden tak
mengerti
dengan sikap chen
“Aku tahu kamu tidak bahagia
sama
aku, ceraikan aku tapi dengan
syarat
kamu harus ngasih aku separuh
dari
hartamu sebagai harta gonogini
kita…!!”
“Apa…??? Kamu gila, cipit..!! Kamu
pertaruhkan rumah tangga kita
hanya demi harta???”
“Aku rasa itu sama-sama
menguntungkan buat kita berdua,
kamu bisa kembali pada wanita
impianmu dan aku mendapatkan
sebagian hartamu!!”
“Oke…kalau itu yang kamu mau,
saat
ini juga aku ceraikan kamu!! Aku
ceraikan kamu!! kita tidak ada
ikatan
apa-apa lagi sekarang!! Dan untuk
harta gonogini yang kamu mau
itu,
bisa hubungi pengacaraku!!”
alden pergi meninggalakn chen
rasa kecewa menjalari hatinya, dia
tidak menyangka ternyata chen
hanya mengincar hartanya…
alden semakin sadar, hanya rena
yang mencintainya dengan tulus
dan
dia yakin renalib gadis patih
remben itu adalah cinta
sejatinya…
****
Alden memutuskan untuk
menemui
kedua sahabatnya Rafa dan Jina,
sebenarnya dia masih malu untuk
menemui keduanya kerena telah
mengecewakan mereka, tapi demi
memperjuangakn cintanya pada
renalib ,alden butuh mereka.
Akhirnya alden bertemu Rafa dan
Jina, alden menceritakan semua
yang
terjadi pada rumah tangganya
dan
sekaligus memohon bantuan
mereka
untuk kembali bisa mendapatkan
cinta renalib.
renalib tengah duduk di taman
rumahnya, di tangannya
tergenggam
sebuah buku yang terbuka, tapi ia
sedang tidak membaca bukunya,
di
pikirannya hanya ada alden… tak
terasa air matanya menetes
membsahi bukunya… renalib
teringat
kenangan-kenangan indahnya
bersama alden, kenangan-kenang
an
itu seperti mozaik yang saling
melengkapi perjalanan kisah
cintanya
bersama alden. Dan sekarang
sepertinya tak ada lagi harapan
untuk melengkapi mozaik-mozaik
itu
menjadi lebih indah, karena alden
sekarang sudah milik orang lain…
hanya keajaiban yang bisa
merubah
segalanya…
“Aku akan menunggu keajaiban
itu
datang..!!” gumam renalib dalam
hatinya
“renzz…!!”
terdengar suara dari belakang, itu
seperti suara kak alden… pasti
hanya
halusinasi!! pikir renalib…
“renzz…kangen ga’ sama aku??”
suara
itu lagi, dan sekarang semakin
jelas…akhirnya renalib
memutuskan
untuk menolah dan betapa
kagetnya
dia, ternyata itu adalah suara
alden
dan sosoknya benar2 nyata ada di
hadapannya sekarang!!
“Kak alden…!!!” seru renalib dan
berlari menghampiri alden
“renz…Ma’afin aku!!” kata alden,
sambil memeluk erat tubuh
renalib,
tak terasa air matanya mentes,
rasa
haru dan bahagia menjalari
hatinya
karenaternyata dia masih bisa
memeluk orangyang sangat
dicintainya ini..
renalib pun terisak dalam pelukan
alden…
“Kak alden, berapa lama aku bisa
meluk kak alden seperti ini?”
Tanya
renalib
“Selama kamu mau, crebik…!!”
jawab
alden
“Tapi kak alden sekarang uda jadi
milik orang lain…!!!” renalib
terisak
menangis, dan melepaskan
pelukannya
“Aku akan menjadi milik kamu,
crebik…
selamanya!!
“Kak alden bo’ong… trus istri kak
alden
gimana??”
“Kamu yang akan jadi istri aku..!!”
kata alden sambil memegang
tangan
renaa.
“Aku ga’ ngerti maksud kamu…
jangan berharap aku mau, kamu
jadiin yang kedua!”
“Kamu ga’ akan pernah jadi yang
kedua buat aku… hati aku cuma
satu, dan itu hanya buat kamu,
crebikk… aku uda cerai sama
istriku!!”
“Beneran kak alden…???” renalib
merasaa bahagia banget denger
kabar ini, dan dia percaya inilah
keajaiban itu
“Kak alden jangan pernah
tinggalin
aku lagi ya, aku butiran debu
tanpamu…!!!”
“Aku ga’ akan pernah ninggalin
kamu sayang….!!!”
alden kembali meraih tangan
renalib
menciumi jari-jari manisnya dan
sepertinya renalib menikmati
kehangatan yang diberikan alden,
akhirnya alden menarik tubuh
renalib
dan memindahkan bibirnya dari
jemari renalib ke bibir renalib
dengan sepenuh cinta dan gelora
asmara… ciuman itu terlihat
sangat
ROMANTISS!!!
Dari kejauhan ada dua orang yang
sedang memperhatikan alden dan
renalib mereka adalah Rafa dan
Jina… Mereka ikut merasakan
kebahagian yang di rasakan kedua
sahabatnya itu, akhirnya cinta
yang
rumit itu bersatu!!! Tapi Jina
merasa ada yang mengganjal
dalam
hatinya tentang Rafa…
“Faa… lu bahagia liat mereka
bersatu
lagi??” Tanya Jina pada Rafa
“Uda pastilah lah jin aku
bahagia…
begitu sulit cobaan cinta yang
mereka alami, Takdir sudah
menguji
cinta mereka dan akhirnya CINTA
YANG MENENTUKAN TAKDIRNYA”
“Faa…lu sebenernya juga cinta
kan
sama renalib? Semua yang lu
lakuin
buat renalib itu sangat nyata dari
cinta lu!!”
Rafa tersenyum manis mendengar
pertanyaan Jina
“Cintaku ada di setiap tetes air
matanya dan cintaku melebur di
dalam senyum dan tawanya ”
*****
end.....
brunei,14 januari 014

Pemulis.
CMST.bts.monta....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar