20 Januari 2014

Syairku Abadi Dalam Keabadian

`Rintih Syair Di Tepi
Kematian`````.
°°°
___
Lusuh raga waktu ..
Meronta tanpa nada..
Memaksa sajak ku merintih
perih..
Slaksa ufuk langit sakti
memar di
rajut jingga.
Ada mimpi melukis siksa
pada
lembar mozaik lalu
Menyeret kedamaian syairku,
terdampar di sudut jagad
pilu.
Menari membawa nyawa raga
lusuhku
Mengabarkn pada riang
smesta
tentang
perih luka takdir di plataran
nafas
yg sudah layu..
Terkapar senyumku menelan
rintihan lirih tanpa suara
Menikmati sepi..sendiri..
menatap
sesal dlm mata tanpa tatap..
Tidurlh wahai syairku..
Sudahi dirimu..melantunkan
mozaik
mozaik pilu luka kita..
Rapuh jiwa ku tdk sanggup
lgi
mengeja smua itu..
Biar ku rebahkan kamu pada
sisa sajak dalam hati
keringku
Dan aku..biar sepi dan
kesendirian
menemaniku mengais pada
wajah
malam
Menikmati tiap sayatan getir
dari
mimpi lalu yg masih brusaha
merayu
waktu
.......
Dinding sunyi .!! kupahat
pesan
rinduku pada bungkam mu
Biar labirin malam mendekap
kesendirianku
Dan biar mimpi mimpi ini
menemaniku menunggu pada
tepi
kematian ini.
......
Aturan jagad dan rongga
waktu
mulai bosan menyapaku
Derap langkah kematian
semakin
dekat merayuku..
..Sejuta kenang tentang
mimpi ku yg
kalah mengukir senyum
kepedihan
pada tetes bening di mataku
yg
semakin cekung.
....Maaf ragaku...sesalku
pilu...
Maaf ragaku...atas cabikan
pisau
bening pda gelas kaca yang
menyayat semua indahmu...
....Dan aku tau rintih lirih
dari perih
lukamu begitu menyiksamu
Meski suara kau bungkam
dari tutur
dunia
..Perpisahan kita menyisakan
catatan
getir..tapi apa dayaku
merayu pada
waktu sudah mengantuk
..Raga ku ..bersamamu ku
titip syair
terahirku...menemanimu
merajut
tanah hilang
..Dan darimu ku pinjam
senyum
terahirmskpun getir..cukup
ku
jadikan kenangan terahir
pada ahir
catatan takdirku
...Bersama mimpi yang
kalah .aku
terbiar menerawang dinding
kematiam.pada paras
senyum
terahir.
*****
brunei.CMST.bts.monta.sakti
_____________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar