Dagu pada
wajah masa lalu, merajut malapetaka dalam dendam rinduku yang terpasung.
Sabda di ujung malam, merobek nyawa lusuhku yang tersipu.
Wangi nafas kalimat, melukis kutuk jagad pada dinding pilu yang merayu.
Biar menyatu semua itu,dalam satu nikmat subuhku ,mengais sisa waktu lewat senyum pilu yang membisu.
Tuhan maafkan aku karna merindu dagu, sejenak ku pinjam iklasMu ,untuk mengutuk pilu ,membatu di pintu waktu,
cmst.bts.monta.lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar